Indonesia adalah salah satu negara yang bergabung
dalam Association of South East Asian
Nation (ASEAN). ASEAN merupakan bentuk perhimpunan kerja sama negara-negara
Asia Tenggara, yang berdirinya dilatar belakangi adanya berbagai persamaan bagi
negara-negara Asia Tenggara.
Berbagai rangkaian kegiatan atau program-program
yang sudah banyak dilakukan oleh ASEAN untuk memajukan negara-negara anggota
ASEAN itu sendiri, termasuk Indonesia salah satunya. Tahun depan perekonomian
Indonesia akan dihadapkan pada integrasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Selain
itu, Indonesia juga dihadapkan pada kenyataan adanya kemajuan yang sangat pesat
di bidang teknologi, transportasi, dan komunikasi. Faktor-faktor inilah yang
mengantar Indonesia pada proses globalisasi ekonomi yang dari tahun ke tahun
semakin banyak melibatkan negara-negara lain, baik negara-negara maju maupun
negara-negara berkembang, baik di kawasan ASEAN maupun kawasan yang lebih luas,
seperti APEC dan WTO.
Dengan terbukanya perekonomian ASEAN, maka aliran
perdagangan barang dan jasa, investasi, dan perpindahan tenaga kerja antar
negara ASEAN tidak ada lagi hambatannya. Hal ini akan memberikan peluang
sekaligus tantangan tersendiri bagi pembangunan ekonomi semua negara yang
tergabung, termasuk Indonesia.
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan
wujud kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas
perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN
dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar
regional bagi kurang lebih 500 juta penduduknya.
Mengingat besarnya potensi pasar yang ada di
Indonesia, tentu sangat menggiurkan dari pasar negara lain. Selain itu,
reputasi Indonesia sebagai salah satu negara yang paling besar penduduknya,
serta dengan tingkat konsumsi yang tinggi tentunya secara siap atau tidak siap
kita akan tetap masuk dalam wabah free
trade zone. Akan tetapi, melihat kondisi angka pengangguran yang setiap
tahunnya meningkat menandakan bahwa Sumber Daya Manusia di Indonesia masih jauh
tertinggal.
Prioritas terpenting yang harus diperhatikan oleh
Indonesia sendiri adalah mengunggulkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
mampu bersaing dengan Sumber Daya Manusia (SDM) Asing. Dalam hal peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) akan terlaksana dengan baik apabila
pemerintah mampu bekerja sama dengan Pemuda dan Tenaga Kerja. Dinas Tenaga
Kerja memiliki peranan yang sangat penting dalam hal meningkatkan mutu kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Paling tidak, pemuda dan tenaga kerja yang
siap kerja harus memiliki minimal 2 (dua) keahlian (skill) yang unggul, seperti
menjahit, menenun, montir, tata boga, dll.
Selain keahlian dalam beberapa bidang kerja, pemuda
dan tenaga kerja juga seharusnya memiliki keahlian dalam komunikasi, yakni
keahlian bahasa. Hal ini tentunya akan memberikan kemudahan bagi pemuda dan
tenaga kerja yang siap kerja apabila nantinya akan memilih untuk bekerja di
luar negeri (negara anggota ASEAN).
Tidak hanya dalam hal peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia, Indonesia juga di tuntut untuk dapat memproduksi produk lokal yang
mampu bersaing dengan produk luar negeri. Sehingga dalam hal ini lebih membutuhkan
kreatifitas untuk dapat membuat produk yang lebih inovatif, tanpa mengurangi
mutu kualitas dan kuantitas dari hasil produksi tersebut. Selain itu dalam
pemasarannya, Pemerintah juga harus lebih aktif untuk memarakkan lagi program
“cinta produk sendiri”, agar kegiatan usaha atau industri yang menghasilkan
produk lokal dapat bersaing dengan kegiatan usaha atau industri asing.
Banyak tanggapan dari berbagai kalangan yang
mengatakan bahwa Indonesia belum siap untuk menghadapi MEA. Ada banyak faktor yang
harus diperhatikan, misalnya iklim usaha, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM),
dan indikator makro lainnya. Namun yang pasti, dengan MEA Indonesia juga
mempunyai kesempatan yang sama dalam memposisikan diri sebagai pemasar maupun
sebagai pasar. Siap atau tidak siap Indonesia sudah menyetujui diberlakukannya
MEA, maka hal terpenting adalah bagaimana kedepannya Indonesia mampu bersaing
dengan negara-negara lain dan mampu memposisikan diri sebagai pemasar, bukan
hanya sebagai pasar produk luar negeri. Masih ada kesempatan untuk membenahi,
terutama yang terkait dengan daya saing produk dan Sumber Daya Manusia.
Penulis : Nabella
P. Rani, SH., MH
Tenaga
Pengajar IP FISIP Universitas Abdurrab